yang terjadi hari ini, mungkin adalah doa yang pernah kita langitkan
Hari ini aku cukup sibuk, begitu yang
terlihat. Pasalnya pagi-pagi aku dijemput mama setelah mama mengantar afif ke
sekolah. Kemudian aku dan mama langsung ke rumah tante masni, adiknya mama.
Sekitaran pukul 9.00 pagi kami pulang ke rumah. aku langsung cuci piring dan
mencuci kain. Setelah itu aku mandi. Siang, aku dan mama memasak untuk makan
siang, setelah itu aku dan mama istirahat sambil menunggu waktu zuhur. Sore,
mama membangunkanku dengan berteriak kencang membuatku terkejut dan terbangun,
ternyata mama menyuruhku untuk ikut dengan tante tini (adeknya bapak, iparnya
mama) kalau mau print soal pre test. Yasudah, walaupun hatiku dongkol karena
tidurku diganggu mama, tapi aku tetap bergegas ikut dengan tante tini untuk
print soal. Lumayan nge print gratis soalnya tarif print di Sebatik luar biasa
menguras kantong, sangat berbeda dengan tarif print di Samata. Pukul 17.13 aku
mulai print dan baru selesai di sekitaran pukul 18 lewat entah berapa yang
pasti aku Kembali di rumah ketika masjid mulai berbunyi untuk waktu sholat
isya. Syukurnya sebelum masuk waktu maghrib aku sudah menelpon salah satu anak
asramaku untuk mengarahkan teman-temannya ke masjid untuk sholat dan belajar
serta aku juga berkabar kalau aku akan balik ke asrama lebih lambat dari
biasanya. Sampai di rumah, aku bergegas mandi kemudian mama memintaku makan
malam di rumah. selesai makan malam, mama Bersiap mengantarku Kembali ke
asrama, aku pun Menyusun beberapa barang-barangku. Sembari Menyusun barang yang
akan kubawa ke asrama aku baru ingat kalau malam ini Adalah jadwalku mengajar
di asrama putri Khadijah. Aku benar-benar lupa jadwalku sendiri. laa haula wa
laa quwwata illa billah. Ketika aku, mama dan adek sudah keluar rumah dan mama
mulai mengendarai motor, angin tiba-tiba kencang dan langit mulai menurunkan
rintik hujan yang kemudian disusul hujan yang makin deras. Aku seketika
bergumam dalam hati “e puang, pabbarakka’I aga upegau” pasalnya ini semua
sangat komplit. Aku buru-buru ingin sampai di asrama karena mau siap-siap
mengajar, tiba-tiba hujan deras belum lagi jalanan menuju asrama sangat licin
dan gelap. Sepertinya ini sangat cocok untuk dijadikan film dengan judul
“perjuangan guru di ujung negeri”. ya…diaamiinin aja lah! Mana tau beberapa
tahun yang akan datang aku bisa memproduksi film tersebut hihi. Sebenarnya aku
kasihan sama mama dan adekku harus hujan-hujanan mengantarku ke asrama tapi mau
bagaimana? Kami belum punya mobil. Semoga kedepannya kami punya rezeki untuk
bisa membeli mobil agar mama dan adek tidak lagi kepanasan dan kehujanan, aamiin.
Sesampainya kami di depan Lorong asrama,
aku memaksa mama dan adek pergi lebih dulu mumpung hujan sudah sedikit reda
namun, mama juga menyuruhku jalan masuk ke asrama lebih dulu. Akhirnya aku
berjalan lebih dulu, masuk ke Lorong asrama. Aku hanya masuk ke dalam asrama,
menaruh barang-barang kemudian ke asrama sebelah untuk mengajar. Aku Lelah,
tapi aku menikmatinya. Ternyata begini rasanya menjadi orang yang punya
kegiatan. Setidaknya dengan begini, aku tidak terjebak dengan overthingking ku
yang parah. Alhamdulillah, kalo kata mentorku di kelas public speaking, hal-hal
yang terjadi sekarang mungkin saja merupakan doa-doa yang pernah kita langitkan
dulu. Jika kuingat-ingat lagi, sepertinya semua yang terjadi bulan ini Adalah doa-doa
yang memang pernah kulangitkan.
Komentar
Posting Komentar