INSECURE

 

    Siang ini aku membuat konsep terkait topik yang kemungkinan akan kubawakan pada ujian tutup Celebes public speaking pekan depan. salah satu diantaranya adalah insecure. Mungkin sudah umum sekali ya? Tapi aku akan membawa topik ini ke depan orang-orang dengan gaya dan ke khas an ku. Aku ingin orang-orang bisa melihat bahwa insecure itu tidak selamanya buruk kok. Bahkan terkadang, kita memerlukan rasa insecure untuk membantu kita bergerak maju, gambarannya kayak gini, kamu insecure ketika diminta berbicara di depan umum karena kamu sering belibet ketika menjelaskan sesuatu. Nah karena kamu insecure dengan ketidakmampuan itu, makanya kamu cari Solusi yakni belajar public speaking dari orang-orang yang ahli di bidang ini dan boom!!!!kamu bisa menangani rasa insecure itu. Tapi ingat! Insecure itu akan menjadi sesuatu yang baik ketika kamu menerimanya dengan baik kemudian kamu mencarikannya Solusi. Jadi daripada, insecure itu membuat dirimu berlarut-larut dan stuck di situ-situ saja kenapa tidak insecure itu dijadikan motivasi untuk maju?. Lagipula insecure itu manusiawi kok, kita manusia yang punya kekurangan dan sudah barang tentu kita terkadang merasakan insecure itu. Justru dengan insecure, menandakan bahwa kita hanya manusia yang punya kekurangan dan yang sempurna hanya Allah ta’ala. Dengan insecure inilah kita menjadi hamba yang lebih tawadu’. Dan dengan insecure ini juga, kita bisa mengendalikan rasa tinggi hati yang terkadang muncul di sudut-sudut hati serta dengan insecure ini juga kita bisa semakin membuka mata bahwa setiap manusia memiliki kemampuannya masing-masing. Yang mungkin kita anggap tidak bisa bernyanyi ternyata dia jago editing, yang kita anggap tidak bisa editing ternyata mampu menggerakkan organisasi/tim hingga bisa mencapai tujuan bersama, yang kita anggap tidak rapi mengatur ruangan, tidak bisa masak ternyata ahli dalam memperbaiki barang elektronik yang rusak. So….ini hanya tentang kita mampu berdamai dengan insecure itu. Menerima segala apa yang ada dalam diri dan hidup ini. tentu saja ini tidak mudah. Bahkan aku bisa berdamai dengan rasa insecure itu ketika aku memasuki usia 20 tahun. karena diusia 13 sampai 19 tahun, insecure menggerogotiku dan aku tidak tahu harus bagaimana menghadapi rasa insecure itu alhasil aku banyak kehilangan waktu yang semestinya aku mengeksplor banyak hal sebagai remaja, justru aku terkungkung dalam rasa insecure ku.

 

Komentar

Postingan Populer