NgabubuRead #4 Istidraj
Jika ditanya apa yang kukhawatirkan mungkin
aku akan menjawab bahwa salah satu hal yang kukhawatirkan adalah Istidraj.
Kenapa? Karena Istidraj secara kacamata manusia adalah suatu kenikmatan yang
pada hakikatnya adalah hukuman secara perlahan kepada manusia. Hah????bagaimana
ceritanya ujian berupa kenikmatan? Jadi, istidraj adalah ujian kepada kita para
manusia berupa kenikmatan, contohnya seseorang diberikan kelimpahan harta,
diberi jabatan tinggi, anak-anak yang pintar serta beragam limpahan nikmat lainnya
namun, bukannya semakin taat kepada Allah, semakin rendah hati dan semakin baik
malah sebaliknya, jauh dari Allah dan takabur.
Istidraj adalah sebuah ujian atau hukuman bagi manusia, dengan istidraj Allah ingin melihat kita, respon para hambanya ketika diberi ujian berupa kenikmatan. Jangan keliru menganggap semua hal menyenangkan adalah kenikmatan dari Allah, bisa jadi kenikmatan itu adalah ujian dan hukuman bagi kita. Maka dari itu setiap mendapat suatu kenikmatan, pastikan bahwa dengan kenikmatan itu kita makin dekat dengan Allah bukan malah sebaliknya. Lagi dan lagi, ujian bukanlah sesuatu yang tidak baik, justru melalui ujian Allah ingin melihat seberapa pantas kita, para hambanya untuk dinaikkan derajatnya setingkat lebih tinggi dari sebelumnya.
َإِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ تَعَالَى يُعْتِي العَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيْمٌ عَلَى مَعَاصِيْه فَإِنَّمَا
ذَالِكَ مِنْهُ اِسْتِدْرَاجْ
“bila kamu melihat Allah memberi pada hamba
dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam
kemaksiatan kepada-NYA, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj
(jebakan berupa nikmat yang disegerakan)” -HR. Ahmad, 4:145. Syaikh Syuaib
Al-Arnauth mengatakan bahwa hadist ini hasan dilihat dari jalur lain.
Terkadang, jika mendapat suatu kenikmatan seringkali
diri masih mempertanyakan apakah ini nikmat sebenar-benar nikmat ataukah ini
Istidraj? Maka dari itu, ketika mendapat suatu kenikmatan sebisa mungkin rasa Bahagia
itu benar-benar dikendalikan agar tidak lupa kepada sang pemberi nikmat yakni
Allah Azza Wa Jalla.
Wallahu A’lam Bissowab
Komentar
Posting Komentar