Bimbingan Proposal Skripsi (pertama)

     

Hari ini adalah hari pertamaku bimbingan proposal skripsi, dan kalian tahu? Aku bimbingan hanya -+ 30 menit. Dan yang dibahas oleh ustadz ahmad Munawwir adalah latar belakangku dan rumusan masalahku. Alhamdulillah, akhirnya aku mendapat pencerahan. Secercah harapan yang begitu.....ah sudahlah aku mulai lebay lagi. Tapi, meski begitu aku sangat bersyukur kepada Allah atas segala rasa keberanian itu. Sungguh, andai aku tunda bimbingan lagi mungkin aku makin tersiksa. Bimbingan ini ibarat makan obat, kalo tidak makan obat aku tersiksa dengan sakit dan kalo makan obat aku akan merasakan pahit. Tapi aku lebih memilih menahan pahit yang rasanya hanya sementara itu dibanding harus merasakan sakit yang begitu menyiksa tanpa tahu kapan kesudahannya.

            Aku ke perpustakaan fakultas yang sudah beberapa bulan ini menjadi kantor ustadz Munawwir pada pukul 13.45 waktu indonesia timur (asli, lengkap banget aku nulisnya) sengaja, ya....namanya juga kita sedang berlatih menjadi manusia on time ditengah gempuran para manusia lelet. Ya....anggap saja ini usaha untuk menjadi seorang yang lebih bisa menghargai waktu orang dan juga waktu diri sendiri, menjadi berbeda dari yang lainnya serta usaha untuk menanggulangi asumsi orang-orang yang mengatakan bahwa lelet adalah ciri khas orang indonesia. Ampun...apa korelasinya sih ini. Dari perkara bimbingan ke perkara on time. Sekitar 10 menit aku menunggu ustadz Munawwir serta menunggu jam tepat pukul 14.00 karena sesuai balasan chat ku dengan ustadz Munawwir tadi pagi. Ketika ustadz keluar dari ruangan khusus yang ada dalam perpustakaan, beliau memanggil namaku dan langsung duduk di meja tengah perpustakaan. Gugup? Tidak, hanya saja aku tidak sabar mendengar komentar dan segala corat coret ustadz pada draft yang sudah ku print. Dikata banyak revisi, bukan revisi lagi, ini mah aku disuruh rombak dan susun ulang. Apakah aku marah? Tidak, justru aku merasa lega dan bersyukur karena pada akhirnya aku ada kerjaan apalagi hafalanku sudah selesai, kertas hafalanku juga sudah ditandatangani, kertas seminar juga sudah ditandangani oleh kepala prodi. Bukan bagaimana, aku hanya kasian pada orang tua yang membiayaiku sementara aku tidak ada kerjaan di kampus, astagfirullah. Maafkanlah hambamu ini ya Allah. Ustadz munawwir bertanya “kenapa baru bimbingan Uswah?” sungguh, jawabanku sangat tidak akademik sekali. Aku menjawab “afwan ustadz, saya sibuk berperang dengan fikiran” mendengar jawabanku Ustadz sepertinya paham kalo aku dilanda ovt. Iya, ovt yang lagunya rose dan bruno mars. oh....Uswah sebelum menjawab itu fikir dulu. Tau ndak! Ah sudahlah, sudah lewat juga. Diakhir sesi bimbingan, ustadz bilang “itu saja dulu yang diperbaiki Uswah” aku mengucap terimakasih dan ustadz kembali berucap yang kurang lebihnya seperti ini “apapun yang ada di fikiran, kita selesaikan satu-satu” dan aku bergegas mengmemasi barangku kemudian mengambil ranselku di loker perpustakaan. Ok, tugas selanjutnya adalah melakukan apa yang sudah diintruksikan ustadz munawwir dan juga aku bisa kembali mengedit beberapa foto pink beach dan pulau komodo yang sudah sejak lama ingin ku upload di feed instagram. Alhamdullillah ‘ala kulli hal.

Komentar

Postingan Populer