Lain Yang Diidamkan Hatimu, Lain Pula Yang ALLAH Takdirkan Untukmu

     Ya.....seperti judul tulisan ini, begitulah adanya hidup kita. Terkadang kita menginginkan ini, tapi yang Allah takdirkan adalah itu. pertanyaannya adalah apakah kita akan menolak? atau menerima ketetapan Allah dengan hati yang lapang? kembali lagi semua tergantung kita sebagai hamba. Aku mengingat surah al-baqarah ayat 216 yang artinya "boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu. dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu"

    Beberapa bulan yang lalu, adik sepupuku yang sedang kuliah di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) mengirimiku foto jam gadang atas permintaanku sebelum ia berlibur di bukittinggi. Aku sangat ingin mengunjungi bukittinggi dan melihat jam gadang dari jarak dekat. Alasannya? karena bukittinggi adalah tanah kelahiran 2 tokoh nasional favoritku, yakni kyai haji Agus Salim dan Bung Hatta. Kyai haji Agus Salim, tokoh yang menguasai banyak bahasa asing secara autodidak dan juga termasuk dalam tim delegasi PBB di Jerman pada tahun 1947. Adapun Bung Hatta, adalah bapak koperasi yang sangat mencintai buku, bahkan sangking cintanya ia dengan buku, ia memberikan sang istri buku filsafat yunani yang baru saja selesai ia tulis sendiri. lantas ia diomeli ibunya karena memberikan sang istri buku yang terkesan berat apalagi sang istri yang waktu masih berusia 19 tahun (aku baca dibuku biografi beliau, bukunya ada di perpustakaan kampus lantai 2 dekat tangga). Bung Hatta adalah salah satu role model ku sehingga aku sangat suka buku. Alhamdulillah. sebegitu sukanya Bung Hatta dengan buku, beliau membawa sepeti penuh buku ketika diasingkan ke Banda Neira. bahkan ada anekdot mengatakan istri pertama bung Hatta adalah buku, kemudian istri kedua adalah buku dan istri ketiga bung Hatta adalah Rahmi. ok back to topic, itulah alasanku kenapa sangat ingin menginjakkan kaki di bukittinggi. bahkan aku sudah merencanakan bahwa, kota pertama yang ingin kujejaki jika keluar dari Sulawesi dan Kalimantan utara adalah bukittinggi, Sumatera Barat. Namun, fakta berkata lain. 

    Tanggal 8 Mei 2024 tepat hari Rabu, aku mendapat kabar KKN-PLP Terintegrasi dengan 3 tujuan awal yakni Bandung, Malang dan Labuan Bajo. Aku yang awalnya tidak tertarik karena menurutku biayanya akan sangat membebani keluargaku. Tapi, ketika aku berdiskusi dengan Mama dan menceritakan apa saja benefit dari mengikuti program ini, mama mendukungku bahkan langsung menghubungi bapak yang waktu itu ada di kebun. qadarullah, yang awalnya aku kira akan sulit meminta izin bapak malah sebaliknya. bapak mengizinkanku dengan kalimat "boleh pergi asal bukan ke daerah rawan konflik". Alhamdulillah aku berangkat ke Labuan Bajo dengan hati yang khawatir karena aku tidak tahu bagaimana situasi dan keadaan kultur masyarakat di sana. 

    sepekan pertama aku sempat galau dan bertanya-tanya kira-kira kenapa Allah menggerakkan hatiku ke tempat yang katanya minoritas muslim. makanya di awal-awal aku sering menyendiri, dan dijuluki "si paling me time" ya...aku ke waterfront yang jaraknya tidak jauh dari posko, aku juga sering menyendiri di sekolah. bukan tanpa alasan, melainkan karena aku melakukan pengamatan. apa sih yang Allah ingin perlihatkan padaku? selain itu, aku juga galau karena beberapa rutinitasku di asrama tidak bisa kulakukan dengan nyaman di posko. misalnya, olahraga, baca buku, menulis, murojaah. tepatnya aku tidak bisa melakukan semuanya dengan tenang. dan yang paling menggalaukan adalah tidurku tidak senyenyak di asrama karena aku tidak menggunakan guling. 

    Namun, seiring berjalannya waktu, aku mulai menyadari dan berfikir tentang apa maksud Allah membawaku ke tanah timur ini. salah satunya adalah Allah mempertemukan aku dengan anggota tim ynag luar biasa hebat dengan kemampuannya masing-masing. Allah juga membuatku merasakan bagaimana menjadi minoritas yang harus berhati-hati membeli makanan dan menghormati orang-orang dari agama sebelah yang hidup berdampingan dengan kita. Allah juga membuatku mendalami ayat NYA melalui aktivitas tadabbur alam, yang maasyaallah indah sekali. Dan juga Allah mempertemukan aku dengan adik-adik MAN Manggarai Barat dengan kisah latar belakang mereka  yang banyak membuatku belajar. Tentu saja ini hanya sebagian, sebagiannya lagi akan kulebur dalam beberapa tulisan. 




Komentar

Postingan Populer